Dirgahayu Republik Indonesia, Jangan ditambah kata ke 75!

Hari ini merupakan hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, di hari inilah para pendahulu kita berani memproklamirkan kemerdekaan negeri ini setelah berabad-abad ditindas penjajah nan durjana. Maka tak heran jika di setiap tanggal 17 Agustus, bertebaran tulisan berisikan Dirgahayu RI, disertai angka yang melambangkan lama usia kemerdekaan bangsa ini, seperti 75 misalnya. Kalimat selengkapnya adalah Dirgahayu RI ke 75, atau dirgahayu HUT RI ke 75. Pertanyaannya, apa sih makna dirgahayu?

    Dirgahayu berasal dari bahasa Sanskerta yang bermakna panjang umur. Jadi, kalimat Dirgahayu RI ke 75 berarti panjang umur RI ke 75. Dengan kata lain, ada RI ke 1, ke 2, sampai ke 75.

Sepintas, tidak ada yang salah dengan pernyataan di atas. Namun, jika kita telaah lagi dari sudut pandang linguistik yang berpedoman pada PUEBI alias Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, lalu kita hubungkan dengan Kesalahanberbahasa, pernyataan tersebut termaksud ke dalam kesalahanberbahasa kategori error. Mengapa demikian? Sebab kalimat di atas tidak tepat.

Kesalahan pemakaian kata dirgahayu dalam kalimat di atas terjadi lantaran kurangnya pemahaman terhadap arti dari kata dirgahayu itu sendiri. Selama ini, ada yang memaknai dirgahayu sebagai pengganti frasa selamat ulang tahun.

    Pertanyaan selanjutnya, bagaimana penggunaan kata dirgahayu yang tepat?

Ya, cukup menulis dirgahayu RI, atau dirgahayu Indonesiaku. Jangan menambahkan angka 75 atau berapapun itu, karena bisa menjadi rancu. Penambahan kata depan ke yang diikuti angka dapat menimbulkan pemaknaan keliru bahwasanya RI ini ada 75, padahal hanya satu dan satu-satunya.